Aktiva

Pengertian aktiva adalah berbagai macam harta atau kekayaan milik suatu perusahaan. Kekayaan ini bisa ada sejak awal atau merupakan hasil dari usaha yang sudah dijalan perusahaan dalam periode tertentu. Kita bisa menyebutnya juga sebagai aset.

Seperti yang kita tahu bahwa segala sesuatu dapat dinyatakan sebagai aset apabila bisa dinilai menggunakan uang.

Sementara itu, aktiva adalah istilah yang biasanya digunakan untuk laporan keuangan. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengenal baik istilah ini karena Anda akan sering berkutat dengan laporan keuangan.

Disebutkan bahwa perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa mengelola hartanya dengan baik. Hal itu dilihat dari bagaimana cara perusahaan mengelola aktiva itu hingga menghasilkan keuntungan yang optimal.

Jadi, aktiva adalah aset yang tidak hanya disimpan begitu saja. Namun, perusahaan akan membuatnya bekerja demi perusahaan. Hanya saja tentu pengelolaannya harus dilakukan dengan perhitungan yang jeli. Jika salah langkah, perusahaan bisa saja kehilangan hartanya.

Baik atau buruknya kinerja keuangan perusahaan juga dapat dinilai dari aktivanya. Untuk itulah perusahaan akan selalu menjaga ketersediaan aktiva sebaik-baiknya.

Jenis-Jenis Aktiva dan Contohnya
Aktiva adalah harta yang bisa dibedakan dengan melihat jenis-jenisnya. Jenis aktiva dibedakan dari bentuk dan bagaimana cara pengelolaannya di perusahaan.

Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai macam-macam aktiva dalam sebuah bisnis.

  1. Aktiva Lancar (Current Assets)
    Merupakan aset yang dapat dijadikan uang atau dicairkan dalam jangka pendek. Biasanya diperlukan untuk transaksi di bawah satu tahun.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa aktiva adalah aset yang harus tersedia setiap saat. Di bawah ini adalah contoh dari aktiva lancar:

Kas. Merupakan harta dalam bentuk uang yang biasanya disimpan di tempat aman, contohnya di bank. Perusahaan bisa mengambilnya kapan saja selama dibutuhkan untuk kinerja perusahaan
Surat berharga. Merupakan harta dalam bentuk saham atau obligasi yang dibeli oleh perusahaan. Harta jenis ini juga bisa dicairkan sewaktu-waktu oleh perusahaan dengan cara menjualnya.
Piutang dagang. Perusahaan yang menggunakan transaksi secara kredit dalam menjual produknya, biasanya memiliki piutang dagang. Perusahaan perlu menagih piutang ini apabila sudah dekat waktu temponya. Perusahaan juga bisa menjadikannya jaminan ketika membutuhkan pinjaman.
Piutang pendapatan. Merupakan penghasilan perusahaan yang sudah ditetapkan, tapi belum dibayarkan oleh pihak yang punya kewajiban membayar.
Piutang wesel. Surat yang berisi penagihan pada perusahaan lain atau lembaga tertentu yang mempunyai tanggal jatuh tempo.
Beban bayar di muka. Merupakan aset perusahaan berupa beban yang sudah dibayarkan di waktu awal, sebelum habis waktu temponya.
Perlengkapan. Merupakan aset yang digunakan perusahaan dalam operasional seperti memproduksi barang dan jasa yang ditawarkannya pada konsumen. Perlengkapan ini biasanya yang habis dipakai untuk sekali penggunaan.
Persediaan barang dagang. Merupakan aset berupa barang dagang yang dibeli, lalu disimpan dalam kurun waktu tertentu. Kemudian dijual kembali di periode selanjutnya.

  1. Investasi Jangka Panjang
    Aktiva adalah aset yang bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang juga. Contohnya adalah perusahaan membeli saham perusahaan lain. Dengan aset jenis ini, perusahaan berniat mendapatkan laba yang tinggi di masa depan.

Hanya saja untuk bisa mendapatkan laba itu, perusahaan harus sabar menunggu. Tidak hanya itu investasi ini juga termasuk high risk, high return¸ sehingga perusahaan harus memilih investasi yang tepat supaya mendulang laba yang diinginkannya.

  1. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
    Merupakan jenis aktiva yang penggunaannya lebih lama dibandingkan aktiva lancar. Atau bisa digunakan lebih dari setahun.

Namun, beberapa jenis dari aktiva ini nilainya bisa menyusut karena fungsinya yang semakin berkurang, sehingga perusahaan perlu memperbaruinya dalam kurun waktu tertentu. Seperti mesin pabrik dan gedung.

Aset yang menyusut ini juga akan dihitung di dalam laporan keuangan, sehingga nanti perusahaan bisa tahu kapan waktunya melakukan penyegaran untuk aset jenis ini. Misalnya, untuk meningkatkan performa penjualan, tidak mungkin perusahaan menggunakan mesin yang sudah rusak.  

Ada juga aset yang tidak akan menyusut, walaupun waktu berlalu, yaitu tanah yang bentuknya akan tetap sama selama tidak terkena bencana alam.

Aktiva tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu berwujud dan tidak berwujud. Berikut penjelasannya.

a. Aktiva Tetap Berwujud
Merupakan jenis aktiva tetap yang bisa dilihat, bentuknya bisa diukur, dan bisa disentuh. Aset yang termasuk ke dalamnya adalah gedung, mesin pabrik, tanah, peralatan kantor, dan lain sebagainya.

b. Aktiva Tetap Tak Berwujud
Merupakan jenis aktiva tetap yang wujudnya tidak bisa kita lihat, tapi kita tahu aset itu ada dan berharga untuk perusahaan. Perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan darinya karena aset itu memang bisa diuangkan.

Inilah contoh dari aktiva tetap tidak berwujud:

Good will. Merupakan nilai plus yang dimiliki perusahaan karena berhasil mendapatkan kinerja tertentu atau memiliki keistimewaan yang membedakannya dengan perusahaan lain.
Hak cipta. Merupakan hak yang didapatkan oleh perusahaan yang mengeluarkan produk karya. Ketika perusahaan menjual produk karya itu, perusahaan akan mendapatkan pembayaran dari hak cipta yang dibeli.
Hak paten. Merupakan hak yang didapatkan oleh perusahaan atas penemuannya di bidang tertentu. Perusahaan akan mendapatkan bayaran ketika ada perusahaan lain yang menggunakan penemuannya itu.
Hak sewa. Merupakan hak yang didapatkan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva tetap yang menjadi milik perusahaan lain dalam kurun waktu sesuai dengan perjanjian.
Franchise. Merupakan hak yang didapatkan perusahaan ketika produknya dibeli oleh perusahaan atau individu lain, dan dia mendapatkan pembayaran dari sana.
Namun, perusahaan punya tanggung jawab juga untuk membantu perusahaan lain dalam membangun bisnis yang sama dengannya.

Seperti itulah penjelasan mengenai aktiva. Sekarang, Anda jadi tahu seberapa pentingnya aktiva bagi sebuah usaha. Usaha besar dan kecil pun membutuhkan kehadiran harta untuk menunjang jalannya bisnis. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.

Tinggalkan Balasan