Manfaat Stock Opname

Arti dari Stock Opname

Stock opname dapat diartikan sebagai aktivitas menghitung stok barang di gudang sebelum dipasarkan atau dijual.

Aktivitas ini harus dilakukan dengan teliti dan juga cermat. Agar tidak terjadi kesalahan pencatatan dan juga penghitungan akibat adanya barang yang terlewat.

Aktivitas ini memang cukup menguras waktu juga tenaga jika dilakukan secara manual. Terlebih jika persediaan produk dalam gudang banyak dan beragam.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi, para pengusaha retail mulai memberlakukan barcode pada setiap produknya dan menggunakan aplikasi stok barang untuk mengelolanya.

Dengan begitu kesalahan penghitungan maupun pencatatan bisa diminimalkan. Proses stock opname juga bisa berjalan lebih cepat dan efektif.

Apa Pentingnya Stock Opname untuk Dilakukan?

Kegiatan ini penting dilakukan, untuk memastikan kesesuaian jumlah stok pada software gudang yang digunakan untuk pembukuan dengan stok barang di gudang.

Apabila ditemukan adanya stok lebih di gudang, biasanya akan dilakukan pengecekan ulang.

Hal itu bisa saja terjadi akibat adanya kesalahan dalam metode pencatatan persediaan di gudang atau ada transaksi yang belum dicatat dan terlewatkan.

Sementara ketika ditemukan kekurangan barang pada stok gudang, maka biasanya dilakukan penyusunan jurnal penyesuaian atas kekurangan barang.

Namun ada juga perusahaan yang memberlakukan kebijakan, dengan membebankan kekurangan tersebut pada pihak yang menjalankan stock opname.

Tujuan Dilaksanakannya Stock Opname

Stock opname dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Adapun beberapa tujuan stock opname tersebut adalah:

  1. Memastikan bahwa pencatatan dalam pembukuan perusahaan sudah benar. Dengan begitu dapat difungsikan sebagai SPI (Sistem Pengendalian Intern).
  2. Meminimalkan adanya selisih antara data pada pembukuan dengan stok barang sesungguhnya di gudang.
  3. Mengetahui jumlah aktiva, utang, piutang dan juga kas perusahaan.

Tidak semua perusahaan melakukan aktivitas ini untuk mengecek stok persediaan barang di gudang dan juga kas perusahaan.

Seperti perusahaan manufaktur misalnya, mereka melakukannya untuk memeriksa persediaan bahan baku produksi, bahan penolong, barang setengah jadi dan jadi.

Siapa yang melakukan stock opname? Biasanya, petugas audit yang bukan termasuk tim pencatat persediaan yang melaksanakan kegiatan ini.

Hal ini dilakukan untuk memastikan keakuratan data yang dihasilkan.

Baca juga: Mengenal Pengertian dan Contoh Biaya Produksi: Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Overhead

Periode Pelaksanaan Stock Opname

Umumnya, waktu pelaksanaan stock opname adalah akhir tahun, per tiga bulan, per enam bulan, atau bisa juga akhir bulan tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.

Penyesuaian periode pelaksanaan bisa didasarkan pada kebutuhan atau tujuannya dan juga kemampuan perusahaan itu sendiri untuk melaksanakannya.

Ada beberapa perusahaan yang secara rutin melaksanakan kegiatan ini pada awal bulan. Hal ini dilakukan agar risiko terjadinya selisih dapat dihindarkan.

Sekalipun terjadi selisih, dengan adanya stock opname maka selisih bisa segera ditemukan dan dicari apa yang menyebabkan.

Bahkan ada juga yang melakukannya dalam periode harian. Biasanya dilakukan di toko-toko yang menjual barang fast moving dengan life cycle yang pendek.

Umumnya produk yang dimaksud yaitu makanan dan juga minuman.

Tak jarang juga perusahaan menjalankan inventory checking ini dengan alasan adanya event tertentu maupun peristiwa yang tidak terduga.

Seperti ketika traffic penjualan melonjak tajam karena promo lebaran, promo tahun baru ataupun HARBOLNAS.

Bisa juga ketika terjadi force majeur, sehingga harus diadakan verifikasi stok dalam hal ini.

Meski harus melalui proses yang cukup panjang dan rumit, akan tetapi para pelaku usaha penting melakukan hal ini.

Agar usaha memiliki catatan juga laporan keuangan yang rapi, terperinci juga valid. Sebab hal itu berpengaruh pada pengembangan usaha kedepannya.

Berbagai Manfaat Diadakannya Stock Opname

Jangan malas melakukan stock opname pada usaha Anda. Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapat dari kegiatan ini, beberapa diantaranya seperti:

  1. Menghindari adanya penyimpangan ataupun penyalahgunaan barang yang mengakibatkan stok lebih maupun kurang.
  2. Dapat dengan cepat mengidentifikasi hilang atau kurangnya stok barang, sehingga dapat segera dicarikan solusi agar tidak terjadi kekosongan persediaan.
  3. Dapat dijadikan bahan evaluasi serta tolok ukur perkembangan usaha dari tahun-tahun sebelumnya hingga saat ini, berikut rencana kedepannya.
  4. Memudahkan proses monitoring dan pengelolaan arus barang yang masuk dan keluar dengan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
  5. Mempermudah mengawasi kondisi barang persediaan dalam gudang agar senantiasa dalam keadaan layak jual dan tidak sampai terjadi kekosongan.

Langkah-langkah Pelaksanaan Stock Opname

Dalam prosesnya, ada beberapa tahapan yang harus Anda lakukan agar proses inventory checking atau rekam stok ini berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Apa saja langkah-langkah atau tahapannya? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Tahap/Langkah Awal

Anda harus melakukan tahap ini setidaknya satu minggu sebelum pelaksanaan. Komunikasi dengan tim persediaan gudang juga harus ditingkatkan.

Beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan pada tahap ini, antara lain:

  • Memberikan label atau tanda pada barang yang sudah dihitung dan dilakukan oleh tim gudang
    Penataan stok barang sesuai kode atau barcode yang tertera.
  • Memastikan seluruh stok sudah dilengkapi kode, tanda ataupun barcode untuk memudahkan penghitungannya.
  • Memberikan label tidak dihitung pada barang yang tidak perlu dihitung dan dilakukan oleh pihak gudang.

2. Tahap/Langkah Persiapan

Tahap ini umumnya dilakukan ketika proses stock opname kurang satu hari saja. Adapun persiapan yang harus dilakukan diantaranya:

  • Mengadakan briefing yang diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam proses rekam stok ini. Pastikan mereka memahami apa tugas dan tanggung jawabnya.
  • Melengkapi input data mutasi barang hingga jam tutup operasional oleh tim gudang.
  • Memastikan tidak ada lagi proses input mutasi barang di atas jam tutup H-1 jelang inventory checking.

3. Tahap/Langkah Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, berikut ini hal-hal penting yang harus Anda lakukan.

  • Memastikan bahwa keseluruhan transaksi sudah diinput ke dalam masing-masing program
  • Buat print out dari hasil input tersebut, lalu berikan pada pihak accounting juga audit sebagai acuan rekam stok. Pihak atau tim gudang tidak boleh mendapat print out dari program ini
  • Proses rekam stok bisa dilakukan, jangan lupa tandai barang yang sudah melalui proses pengecekan dan penghitungan.
  • Semua lembar print out yang sudah terisi penuh hasil rekam stok segera di input ke dalam untuk diketahui perbedaannya dengan versi program.
  • Melakukan pengecekan ulang untuk mengidentifikasi adanya kesalahan hitung maupun selisih
  • Usai semua proses dijalankan, hasil rekam stok diberikan kepada pihak accounting untuk kemudian dilakukan penyesuaian persediaan ke dalam program.

Itulah rincian penjelasan mengenai stock opname yang perlu Anda pahami terlebih jika seorang pelaku usaha.

Pastikan untuk tidak melewatkan proses ini dalam usaha Anda, agar arus keuangan juga barang persediaan dapat dikelola dengan baik dan tertata.

Pengertian FIFO & LIFO

Definisi FIFO (First In First Out)

Nah, pertama-tama penting Anda ketahui apa itu pengertian dari metode FIFO dalam manajemen persediaan barang.

Metode FIFO adalah sebuah teknik manajemen aset dalam sebuah perusahaan.

Perusahaan yang menggunakan metode ini menjual barang dari persediaan tokonya dari lot yang pertama atau tertua terlebih dahulu.

Sederhananya, barang yang diletakkan terlebih dahulu di dalam investaris maka barang itu terlebih dahulu yang keluar atau dijual.

Nah, metode FIFO ini banyak digunakan oleh pengusaha saat ini karena dinilai logis dan tepat.

Jadi, perusahaan akan menggunakan barang yang masuk terlebih dahulu ke dalam inventaris untuk mengurangi resiko keusangan atau kerusakan.

Maka dari itu, jumlah stok yang ada di tangan adalah stok terbaru yang berada di harga pasar pada saat itu juga.

Metode FIFO juga dinilai cocok untuk manajemen persediaan karena, khususnya jika ada penurunan harga.

Definisi LIFO (Last In First Out)

Setelah mengetahui apa itu pengertian dari FIFO, maka selanjutnya penting juga untuk mengetahui pengertian dari LIFO adalah.

Secara bahasa, metode Last In First Out berarti yang “Terakhir Masuk, Pertama Keluar”.

Metode ini digunakan untuk menilai atau mengukur jumlah dari persediaan barang dalam sebuah perusahaan.

Metode ini memiliki prinsip berdasarkan asumsi atau perkiraan bahwa barang yang masuk terakhir kali akan terjual terlebih dahulu.

Jika terjadi inflasi, maka nilai atau jumlah stok barang yang belum terjual akan memiliki nilai yang rendah.

Sebaliknya, nilai harga pokok pada inflasi mengalami kenaikan atau akan tinggi.

Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan atau laba serta PPh yang rendah.

Di sisi lain, ketika terjadi deflasi maka scenario akan terbalik, karena disebabkan oleh harga umum yang jatuh atau turun, sehingga PPh dan laba menjadi lebih tinggi.

Akan tetapi, perlu Anda ketahui bahwa metode LIFO ini tidak lagi digunakan dalam manajemen persediaan barang.

Hal ini karena asumsi-asumsi tersebut terbukti tidak logis serta dalam sebuah organisasi bisnis.

Perbedaan Metode FIFO LIFO

Setelah Anda tahu apa pengertian dari FIFO dan LIFO, maka akan lebih mudah memahami apa saja perbedaan dari FIFO LIFO.

1. Metode yang Digunakan

Perbedaan yang paling utama yaitu terletak pada metode penilaiannya, dimana LIFO adalah metode yang mengeluarkan pertama kali lot yang diterima terakhir kali.

Sedangkan, metode FIFO mengeluarkan terlebih dahulu lot yang sudah diterima terlebih dahulu.

2. Stok di Tangan

Perbedaan FIFO LIFO yang selanjutnya yaitu terletak pada stok yang ada di tangan.

Di FIFO, stok di tangan adalah stok yang terbaru, sedangkan di LIFO stok yang di tangan adalah stok yang terlama.

3. Harga Pokok Penjualan

FIFO dan LIFO juga memiliki perbedaan dalam hal harga pokok penjualannya.
Pada metode LIFO, harga pokok penjualannya adalah harga yang menunjukkan harga pasar pada saat ini.

Hal ini berbeda dengan metode FIFO yang mana stok barang yang belum terjual merupakan barang yang memiliki harga pasar saat ini.

4. Penilaian Inventaris

Perbedaan FIFO LIFO selanjutnya yaitu mengenai penilaian inventaris.

Dalam metode LIFO, metode ini tidak diizinkan menilai inventaris jika mengikuti aturan dari Kerangka Pelaporan Keuangan Internasional.

Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk metode FIFO yang artinya metode FIFO bisa melakukan penilaian terhadap inventaris.

5. Inflasi

Ketika terjadi inflasi, pada metode LIFO, pajak penghasilan atau PPh menunjukkan jumlah minimum.

Sebaliknya, ketika ada kondisi inflasi, dalam metode FIFO PPh menunjukkan jumlah yang tinggi.

6. Deflasi

Lalu, bagaimana yang terjadi jika terjadi deflasi dalam sebuah perekonomian?

Hal ini juga akan mempengaruhi perhitungan pajak penghasilan atau PPh.

Dalam metode LIFO, jumlah dari PPh yang ditunjukkan lebih besar, sedangkan dalam FIFO, jumlah PPh akan menjadi berkurang.

Keuntungan Metode FIFO

Nah, setelah Anda mengetahui apa saja perbedaan dari metode FIFO LIFO, yuk ketahui juga apa saja keuntungan dari metode FIFO yang dianggap sebagai metode yang lebih logis untuk melakukan manajemen persediaan.

Nah, berikut ini sejumlah keuntungan dari penggunaan metode FIFO untuk mengelola stok barang dalam sebuah perusahaan.

1. Mudah Dipahami dan Diterima

Keuntungan dari metode FIFO yang pertama yaitu mudah untuk dipahami dan diterima.

Hal ini karena FIFO mengikuti alur alami inventaris barang, yakni produk tertua yang ada dalam gudang dijual terlebih dahulu.

Dengan demikian, seorang pengusaha lebih mudah dan sederhana dalam membuat pembukuan.

Tidak hanya itu, penggunaan metode FIFO juga menghindari pengusaha dalam membuat kesalahan atau meminimalisir kesalahan, walau dalam metode apapun seperti LIFO dapat tetap diminimalisir kesalahannya jika terdata dengan aplikasi inventory.

Hal inilah yang membuat metode FIFO lebih banyak digunakan dalam sebuah perusahaan daripada metode LIFO.

2. Meminimalisir Pemborosan

Selain bisa meminimalisir kesalahan, penggunaan metode FIFO juga dapat mengurangi pemborosan.

Mengapa demikian? Hal ini karena perusahaan akan menjual barang tertua terlebih dahulu, sehingga biaya yang disebabkan oleh penurunan kualitas produk dapat terhindar.

Selanjutnya, barang yang terdata dalam aplikasi gudang ada dalam inventaris, akan tetap mempunyai kualitas produk yang baik, sehingga perusahaan bisa menjual barang inventaris tersebut dengan harga yang tinggi.

Nah, hal inilah yang membuat penggunaan metode FIFO dapat meminimalisir adanya pemborosan.

Kelemahan Metode FIFO

Meskipun metode FIFO memiliki sejumlah kelebihan, metode ini juga memiliki kelemahan.

Salah satu kelemahannya yaitu metode FIFO dapat membuat jumlah PPh menjadi lebih tinggi.

Selain itu, Anda harus berhati-hati dalam mengambil keuntungan, jangan terlalu sedikit karena Anda akan berada dalam fase yang berbahaya.

Kesimpulannya, kedua metode ini memiliki kelemahan dan kekurangannya masing-masing. Biasanya aplikasi stok barang yang memiliki fitur lengkap sudah dapat diatur ingin menggunakan metode FIFO atau LIFO.

Jadi, Anda bisa memilih antara FIFO LIFO yang paling sesuai dengan usaha Anda. Sekian penjelasannya dan semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Aktiva

Pengertian aktiva adalah berbagai macam harta atau kekayaan milik suatu perusahaan. Kekayaan ini bisa ada sejak awal atau merupakan hasil dari usaha yang sudah dijalan perusahaan dalam periode tertentu. Kita bisa menyebutnya juga sebagai aset.

Seperti yang kita tahu bahwa segala sesuatu dapat dinyatakan sebagai aset apabila bisa dinilai menggunakan uang.

Sementara itu, aktiva adalah istilah yang biasanya digunakan untuk laporan keuangan. Sebagai seorang pebisnis, Anda harus mengenal baik istilah ini karena Anda akan sering berkutat dengan laporan keuangan.

Disebutkan bahwa perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa mengelola hartanya dengan baik. Hal itu dilihat dari bagaimana cara perusahaan mengelola aktiva itu hingga menghasilkan keuntungan yang optimal.

Jadi, aktiva adalah aset yang tidak hanya disimpan begitu saja. Namun, perusahaan akan membuatnya bekerja demi perusahaan. Hanya saja tentu pengelolaannya harus dilakukan dengan perhitungan yang jeli. Jika salah langkah, perusahaan bisa saja kehilangan hartanya.

Baik atau buruknya kinerja keuangan perusahaan juga dapat dinilai dari aktivanya. Untuk itulah perusahaan akan selalu menjaga ketersediaan aktiva sebaik-baiknya.

Jenis-Jenis Aktiva dan Contohnya
Aktiva adalah harta yang bisa dibedakan dengan melihat jenis-jenisnya. Jenis aktiva dibedakan dari bentuk dan bagaimana cara pengelolaannya di perusahaan.

Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai macam-macam aktiva dalam sebuah bisnis.

  1. Aktiva Lancar (Current Assets)
    Merupakan aset yang dapat dijadikan uang atau dicairkan dalam jangka pendek. Biasanya diperlukan untuk transaksi di bawah satu tahun.

Dari sini bisa disimpulkan bahwa aktiva adalah aset yang harus tersedia setiap saat. Di bawah ini adalah contoh dari aktiva lancar:

Kas. Merupakan harta dalam bentuk uang yang biasanya disimpan di tempat aman, contohnya di bank. Perusahaan bisa mengambilnya kapan saja selama dibutuhkan untuk kinerja perusahaan
Surat berharga. Merupakan harta dalam bentuk saham atau obligasi yang dibeli oleh perusahaan. Harta jenis ini juga bisa dicairkan sewaktu-waktu oleh perusahaan dengan cara menjualnya.
Piutang dagang. Perusahaan yang menggunakan transaksi secara kredit dalam menjual produknya, biasanya memiliki piutang dagang. Perusahaan perlu menagih piutang ini apabila sudah dekat waktu temponya. Perusahaan juga bisa menjadikannya jaminan ketika membutuhkan pinjaman.
Piutang pendapatan. Merupakan penghasilan perusahaan yang sudah ditetapkan, tapi belum dibayarkan oleh pihak yang punya kewajiban membayar.
Piutang wesel. Surat yang berisi penagihan pada perusahaan lain atau lembaga tertentu yang mempunyai tanggal jatuh tempo.
Beban bayar di muka. Merupakan aset perusahaan berupa beban yang sudah dibayarkan di waktu awal, sebelum habis waktu temponya.
Perlengkapan. Merupakan aset yang digunakan perusahaan dalam operasional seperti memproduksi barang dan jasa yang ditawarkannya pada konsumen. Perlengkapan ini biasanya yang habis dipakai untuk sekali penggunaan.
Persediaan barang dagang. Merupakan aset berupa barang dagang yang dibeli, lalu disimpan dalam kurun waktu tertentu. Kemudian dijual kembali di periode selanjutnya.

  1. Investasi Jangka Panjang
    Aktiva adalah aset yang bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang juga. Contohnya adalah perusahaan membeli saham perusahaan lain. Dengan aset jenis ini, perusahaan berniat mendapatkan laba yang tinggi di masa depan.

Hanya saja untuk bisa mendapatkan laba itu, perusahaan harus sabar menunggu. Tidak hanya itu investasi ini juga termasuk high risk, high return¸ sehingga perusahaan harus memilih investasi yang tepat supaya mendulang laba yang diinginkannya.

  1. Aktiva Tetap (Fixed Assets)
    Merupakan jenis aktiva yang penggunaannya lebih lama dibandingkan aktiva lancar. Atau bisa digunakan lebih dari setahun.

Namun, beberapa jenis dari aktiva ini nilainya bisa menyusut karena fungsinya yang semakin berkurang, sehingga perusahaan perlu memperbaruinya dalam kurun waktu tertentu. Seperti mesin pabrik dan gedung.

Aset yang menyusut ini juga akan dihitung di dalam laporan keuangan, sehingga nanti perusahaan bisa tahu kapan waktunya melakukan penyegaran untuk aset jenis ini. Misalnya, untuk meningkatkan performa penjualan, tidak mungkin perusahaan menggunakan mesin yang sudah rusak.  

Ada juga aset yang tidak akan menyusut, walaupun waktu berlalu, yaitu tanah yang bentuknya akan tetap sama selama tidak terkena bencana alam.

Aktiva tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu berwujud dan tidak berwujud. Berikut penjelasannya.

a. Aktiva Tetap Berwujud
Merupakan jenis aktiva tetap yang bisa dilihat, bentuknya bisa diukur, dan bisa disentuh. Aset yang termasuk ke dalamnya adalah gedung, mesin pabrik, tanah, peralatan kantor, dan lain sebagainya.

b. Aktiva Tetap Tak Berwujud
Merupakan jenis aktiva tetap yang wujudnya tidak bisa kita lihat, tapi kita tahu aset itu ada dan berharga untuk perusahaan. Perusahaan juga bisa mendapatkan keuntungan darinya karena aset itu memang bisa diuangkan.

Inilah contoh dari aktiva tetap tidak berwujud:

Good will. Merupakan nilai plus yang dimiliki perusahaan karena berhasil mendapatkan kinerja tertentu atau memiliki keistimewaan yang membedakannya dengan perusahaan lain.
Hak cipta. Merupakan hak yang didapatkan oleh perusahaan yang mengeluarkan produk karya. Ketika perusahaan menjual produk karya itu, perusahaan akan mendapatkan pembayaran dari hak cipta yang dibeli.
Hak paten. Merupakan hak yang didapatkan oleh perusahaan atas penemuannya di bidang tertentu. Perusahaan akan mendapatkan bayaran ketika ada perusahaan lain yang menggunakan penemuannya itu.
Hak sewa. Merupakan hak yang didapatkan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva tetap yang menjadi milik perusahaan lain dalam kurun waktu sesuai dengan perjanjian.
Franchise. Merupakan hak yang didapatkan perusahaan ketika produknya dibeli oleh perusahaan atau individu lain, dan dia mendapatkan pembayaran dari sana.
Namun, perusahaan punya tanggung jawab juga untuk membantu perusahaan lain dalam membangun bisnis yang sama dengannya.

Seperti itulah penjelasan mengenai aktiva. Sekarang, Anda jadi tahu seberapa pentingnya aktiva bagi sebuah usaha. Usaha besar dan kecil pun membutuhkan kehadiran harta untuk menunjang jalannya bisnis. Semoga informasi ini berguna untuk Anda.

Manfaat Multichannel Marketing bagi Bisnis

Meningkatnya tren multichannel marketing didasarkan pada fakta bahwa pelanggan saat ini memiliki lebih banyak pilihan dibanding sebelumnya untuk mendapatkan informasi.

Penyebaran saluran yang tersedia, termasuk pertumbuhan email, media sosial dan mobile, telah menyebabkan siapapun yang berada di dunia marketing untuk semakin meningkatkan kehadiran mereka.

Dengan multichannel marketing, bisnis saat ini bisa menjangkau sebanyak mungkin pelanggan. Berikut beberapa manfaat yang bisa bisnis dapat dari multichannel marketing.

Manajemen penjualan lewat feedback

Dengan memaksimalkan upaya pemasaran melalui kampanye di banyak saluran, perusahaan memiliki potensi mengumpulkan feedback dari segmen pelanggan yang berbeda-beda.

Kinerja kampanye tersebut juga dapat ditentukan melalui feedback dan segera membuat perbaikan jika ada yang kurang tepat. Dengan memastikan sumber daya yang digunakan efektif dan efisien, biaya operasional bisa menurun.

Meningkatkan penjualan

Semakin terlihat pesan yang disampaikan akan lebih banyak pelanggan potensial yang didapat perusahaan.

Jika perusahaan hanya berkonsentrasi pada satu saluran, potensi menjangkau calon pelanggan akan sedikit.

Perusahaan bisa menggunakan kehadiran mereka di banyak saluran untuk membangun image yang dapat meningkatkan jumlah pelanggan, mempertahankan pelanggan atau bahkan membangun loyalitas.

Tercapainya 360-degree dari pelanggan

Ketika perusahaan mengumpulkan feedback dari pelanggan, mereka dapat lebih memahami apa yang diharapkan basis pelanggannya dan mencari tahu bagaimana meningkatkan penawaran produk atau jasanya.

Kemudian, perusahaan dapat meningkatkan upaya pemasaran dan mengidentifikasi saluran mana yang bekerja dengan baik untuk segmen pelanggan tertentu serta menyusun strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kelompok pelanggan tersebut.

Cara Meminimalkan Risiko Piutang Yang Tidak Tertagih

Pada setiap perusahaan perdagangan baik barang atau jasa, penjualan akan dikategorikan ke dalam 2 jenis yaitu penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit . Penjualan secara kredit ini yang sering dikenal dengan Piutang atau Account Receivable .

Pada saat perusahaan memutuskan untuk memberikan kredit kepada pelanggannya, tujuan mereka hanya 1 yaitu meningkatkan volume penjualan mereka. Agar pelanggan lebih tertarik untuk melakukan pemesanan barang di perusahaan/ toko mereka. Namun, disadari atau tidak hal ini memiliki resiko dimana jika “asal-asalan” dalam memberikan kredit makan akan timbul nilai piutang yang tidak tertagih.

Cara mencegah terjadinya kredit macet atau piutang tak tertagih adalah:

  • Selektif dalam memilih pelanggan yang diberikan fasilitas kredit. Pelajari dan review lagi mengenai historis pembelian dan pembayaran mereka selama ini, pilih pelanggan yang tidak pernah memiliki masalah pembayaran dan yang memiliki volume pembelian yang besar.
  • Pembayaran Dimuka. Cara paling mudah dalam mencegah terjadinya Piutang Tak Tertagih adalah dengan memberlakukan pembayaran dimuka bagi pelanggan yang sudah masuk dalam daftar “black list” perusahaan atau kepada pelanggan baru. Dengan cara ini memiliki keuntungan bahwa cash flow tidak akan terganggu namun, memiliki resiko pelanggan akan beralih ke perusahaan lain.
  • Pemisahan Wewenang. Penyelewengan Piutang oleh internal perusahaan sering kita jumpai. Untuk mencegah hal tersebut, pisahkan bagian Piutang dan Pencatatan (General Cashier). Jika bagian piutang digabungkan bersama bagian pencatatan dan bagian penerimaan kas dikhawatirkan memberikan peluang untuk melakukan kecurangan, dimana pembayaran secara tunai tidak akan dicatat.
  • Kirim Reminder Letter Secara Reguler. Mengatasi akun piutang tak tertagih terhadap pelanggan yaitu dengan mengingatkan pelanggan akan habisnya waktu jatuh tempo dari pada piutang tersebut . Maka disarankan pihak perusahaan untuk selalu memiliki data pelanggan dengan lengkap terutama informasi tentang contact person yang bisa dihubungi baik.
  • Jaga Hubungan Dengan Pelanggan. Pendekatan personal terhadap pelanggan akan sangat efekti untuk memberikan pemahaman mengenai kebijakan piutang yang telah disepakati agar dipatuhi oleh pelanggan. Maka jalinlah hubungan yang baik kepada setiap pelanggan. Sebelum jatuh tempo atas piutang tersebut dari pihak perusahaan sebaiknya memberikan informasi pemberitahuan sehari atau dua hari untuk mengingatkan pelangganya akan piutang yang jatuh tempo tersebut baik via telepon mau pun via e mail.

Dalam mengelola piutang maka kita harus memahami betul akan piutang dan kebijakan kredit yang akan kita terapkan pada perusahaan kita. Serta penyesuaian termin kredit yang akan digunakan. Jika segalanya telah di manage dan diterapkan dengan baik . Maka kemungkinan besar profitabilitas perusahaan pun akan meningkat pasti terjadi.

Konsep Modern Marketing

Biasanya kita mengenal konsep 4P dalam pemasaran yaitu Produk (Product), Lokasi (Place), Harga (Price), dan Promosi (Promotion). Alih-alih kita berfokus pada 4P tersebut, Ettenson dkk. mengingatkan kita untuk memusatkan perhatikan kita kepada konsumen atau pelanggan dalam arti yang lebih nyata. Alih-alih berfokus pada PRODUCT, fokuslah pada SOLUTION (SOLUSI) (memberi solusi bagi pelanggan dengan produk-produk yang kita tawarkan). Alih-alih berfokus pada PLACE, fokuslah pada AKSES (ACCESS), pada bagaimana konsumen dapat dengan mudah dan nyaman mengakses solusi-solusi yang kita tawarkan. Alih-alih berfokus pada PRICE, fokuslah pada VALUE (persepsi NILAI MANFAAT yang akan diperoleh konsumen yang lebih besar daripada harga yang harus konsumen bayar). Dan alih-alih berfokus pada PROMOTION, fokuslah pada EDUCATION (EDUKASI pasar).

Cara melihat atau perspektif 4P (Product, Place, Price, Promotion) bergeser ke perspektif SAVE (Solution, Access, Value, Education), dan itu setali tiga uang dengan perubahan fokus pada Produsen ke fokus pada Konsumen. SAVE YOUR CUSTOMERS!

Transformasi Digital dalam Dunia Bisnis

Transformasi digital dapat diartikan sebagai pengintegrasian teknologi pada semua area dalam bisnis. Pada dasarnya, transformasi digital merupakan perubahan dalam cara beroperasi dan dalam memberikan nilai-nilai kepada klien atau pelanggan. Perubahan ini memaksa entrepreneur untuk menantang status quo, terus bereksperimen, dan berani dalam menghadapi kegagalan. Maka, setiap bisnis mengalami transformasi digital yang berbeda—sesuai dengan tantangan dan permintaan klien atau pelanggan.

Karena itu, transformasi digital sangat penting bagi para pengusaha dalam mengembangkan bisnisnya di masa pandemi.

  • Alasan pertama adalah karena perubahan yang tidak dapat dihindari. Apabila perusahaan tidak bisa menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan teknologi, maka perusahaan akan kalah unggul dibandingkan dengan perusahaan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
  • Kedua, bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. Jika sebelumnya pemasaran dan penjualan produk dilakukan secara offline, sekarang perusahaan bisa memasarkan dan menjual produknya melalui berbagai media online yaitu media sosial dan website. Dengan media online, pemasaran akan lebih efektif karena perusahaan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, serta akan lebih efisien dalam hal waktu operasional dan biaya yang dikeluarkan.
  • Ketiga, dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen. Teknologi yang canggih seperti media sosial membuat konsumen bisa membeli sesuatu dengan lebih mudah, dan mendapatkan respons dengan lebih cepat dari perusahaan ketika ingin bertanya maupun mengajukan komplain. Hal ini akan menambah kredibilitas bisnis sehingga kepuasan dan loyalitas konsumen pun meningkat.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa transformasi digital perlu diterapkan oleh para pengusaha untuk keberlanjutan dan perkembangan bisnisnya. Sehingga di masa pandemi ini bisnis tetap bisa menghasilkan profit.